Individu, Keluarga, Masyarakat, Dan Urbanisasi
Individu
Individu
berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata
individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai
suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Ini berarti
bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan
yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia
cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang
ditampilkannya hampir identik dengan tingkah laku masa.
Manusia
adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa
dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan
antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.
Sebagai
makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan
antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di
tengah–tengah masyarakat.
Keluarga
dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang
individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya
dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Keluarga
Keluarga
adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang
yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga
berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti
“anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family”
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian
Keluarga
- Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
- Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
- Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).
Dalam
keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan.
Suatu pekerjaan yagn harus dilakukan itu biasanya disebut fungsi. Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakn didalam atau
oleh keluarga itu. Macam-macam fungsi keluarga adalah
1.
Fungsi
biologis
2.
Fungsi
Pemeliharaan
3.
Fungsi
Ekonomi
4.
Fungsi
Keagamaan
5.
Fungsi
Sosial
Masyarakat
Masyarakat
adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk
kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama.
Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu
sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat
adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Sebagai makhluk
sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara
yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di
tengah–tengah masyarakat.
Dalam
perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi :
1.
Masyarakat sederhana:Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja
cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis
kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan
kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi
tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
2.
Masyarakat Maju:Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal
dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan
masyarakat maju, dapat dibedakan .
3.
Masyarakat non industri :Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan
menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjadi lebih intensif, lebih erat,
lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to
face group.Sifatinteraksi bercirak kekeluargaan dan lebih berdasarkan
simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan
pada kesadaran, tanggungjawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa
simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan
tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu
sifat interaksi, pembagian kerja, diatur atas dasar
pertimbangan-pertimbagnan rasional objektif. Para anggota menerima pembagian
kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan
tujuan tertentu yang telah ditentukan.
Hubungan Antara Individu Dan
Masyarakat
Mengenai
bagaimana hubungan antara individu dengan masayarakat, ada tiga alternative
jawaban.
1.
Individu
memiliki status yang relative dominan terhadap masyarakat
2.
Masyarakat
memiliki status yang relative dominan terhadap individu
3.
Individu dan
masyarakat saling tergantungan
Hubungan
antara individu dengan masyarakat seperti dimaksud diatas menunjukkan bahwa
individu memiliki status yang relative dominan terhadap masyarakat, sedangkan
lainnya menganggap bahwa individu itu tunduk pada masyarakat. Sementara itu
masih terdapat suatu hubungan lagi, yaitu adanya hubungan interpenden (saling
ketergantungan) antara individu di dalam masyarakat yang tidak terbatas
kuantitasnya. Setiap satuan individu itu masing-masing mempunyai kekhususan
yang berpengaruh terhadap dinamika kehidupan masyarakat.
Dalam hal
tersebut, Soepomo berpendapat, bahwa individu ialaah suatu makhluk dimana
masyarakat mengkhususkan diri. Masyarakat adalah keseluruhan dari sekian
anggota-anggota seorang-seorang. Karena itu, keinsafan individu kemasyarakatan
dan keinsafan individu bercampur baur.
Walaupun
demikian, bukan berarti kehidupan individu warga masyarakat sama sekali tidak
peluang bagi kehidupan yang bersifat pribadi. Sebaliknya dalam kehidupan
masyarakat yang telah mengalami proses serba individualis pun kehidupan bersama
tetap tidak akan ditinggalkan.
Urbanisasi
Urbanisasi
merupakan sebuah kegiatan atau peristiwa dimana penduduk, penghuni, atau warga
yang bermukim dari sebuah desa pergi atau berpindah tempat tinggal di kota.
Biasanya urbanisasi terjadi dikarenakan terdorong oleh factor keinginan untuk
mencari penghidupan yang lebih layak oleh penduduk desa.
Mereka
berpikir dengan berpindahnya mereka menuju kota dapat langsung mengubah nasib
mereka. Mereka berpikir akan mendapat pekerjaan dengan mudah dan mendapat gaji
atau penghasilan lebih besar di kota. Peristiwa ini juga dapat disebut sebagai
‘perantauan’.
Peristiwa
urbaninsasi yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan lonjakan penduduk di
beberapa kota yang dapat di golongkan sebagai kota-kota besar. Hal ini
menyebabkan tidak meratanya penyebaran penduduk serta terkurasnya lahan secara
terus menerus dan akan cepat habis. Lalu SDM yang ada di desa atau kota kecil
akan makin berkurang dan sedikit yang menyebabkan desa atau kota kecil tersebut
akan lambat berkembang.
Sumber :
https://strafaelyudistira.wordpress.com/2012/10/23/individu-keluarga-masyarakat-dan-urbanisasi/
https://muktarsamuel7.wordpress.com/2015/10/06/individu-keluarga-masyarakat-dan-urbanisasi/
http://lagimager.blogspot.com/2014/10/individu-keluarga-masyarakat-dan.html
3.
Individu, Keluarga, Masyarakat, Dan Urbanisasi
Reviewed by Sharon Excelli
on
November 12, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: